Mengapa kuliah di Jurusan Arsitektur ? Jawabannya bisa simpel dan bisa juga panjang, dan di bawah ini beberapa ALASAN SAYA, jawabannya ...
- CITA-CITA
Alasan yang paling simpel, sejak kelas 2 SMP saya sudah bercita-cita menjadi seorang arsitek, entah mengapa waktu itu kepikiran untuk 'beralih mimpi' sebelum itu saya bercita-cita menjadi dokter, astronot, penulis buku, programmer, blogger sukses, pengusaha rumah makan, apa lagi ya lupa, hehe, dan kemudian tiba-tiba banting stir ke Artis sex, ehh maaf salah Arsitek hehe, sampai lulus SMA. - KEREN
Menurut saya menjadi arsitek itu keren banget lah, dari penampilannya saja terlihat tidak kaku dan tidak monoton, kemudian saat berada di proyek memakai helm proyek ( maaf tidak tau namanya ) dengan membawa gulungan kertas kertas gambar dan pensil itu terlihat sangat keren sekali, menurut saya. - FLEKSIBEL
Masih menurut saya, Arsitek itu salah satu pekerjaan yang fleksibel, mereka tidak harus pergi ke kantor setiap hari, tidak harus berhadapan dengan komputer dan peralatan kantor yang lain. Bahkan sepertinya pekerjaan ini bisa dilakukan dimana saja, termasuk tempat-tempat yang tak terduga, contohnya kamar mandi, tergantung dimana ia mendapatkan 'hidayah' desain rancangan. - AWET
Menurut saya lagi, Arsitek itu tidak ada habisnya, tidak ada masa pensiunnya, selama imajinasi mereka masih jalan, walaupun sudah tua sekalipun ide-ide mereka selalu dibutuhkan. - PROSPEK MASA DEPAN
Jika dilihat-lihat, menurut saya pekerjaan ini semakin menjanjikan. Jika melihat perkembangan Indonesia dan dunia dalam pembangunan yang tiada habisnya, kalian tau kan hunian/bangunan itu adalah kebutuhan pokok manusia, dimana-mana baik di surat kabar ataupun media online hampir pasti ada rubrik mengenai properti, properti juga merupakan bisnis yang menjanjikan, serta melihat perkembangan Indonesia yang semakin membaik, kebutuhan akan jasa Arsitek pasti akan berbanding lurus dengan kemajuan negara. - SUKA CORAT-CORET
Ini pengalaman saya seketika masih sekolah dulu sewakti SMA saya pernah dikatakan gila oleh teman saya karena setiap hari hanya menggambar bangunan yang tidak jelas, entah mengapa saya juga kurang begitu paham dengan ini, rasanya tangan ini ingin sekali menggoreskan pensil ke kertas. - dsb
0 comments:
Post a Comment